Rabu, 02 November 2011

Selama Masih Ada Ranjau Paku...

JAKARTA, KOMPAS.com — Selama ini para pengguna jalan, terutama pemilik sepeda motor, dipusingkan dengan maraknya tebaran paku di beberapa ruas jalan di Ibu Kota. Mereka akan semakin emosional saat ban sepeda motornya terkena ranjau paku di waktu malam hari, apalagi saat hujan.

Kejengkelan para pemilik sepeda motor akan semakin mendidih saat mendatangi tukang tambal ban terdekat, tukang tambal ban itu ternyata tidak mau menambal dengan alasan ban dalam yang terkena paku sudah tidak mungkin ditambal lagi. Sebagai gantinya, tukang tambal ban itu biasanya akan menawarkan ban dalam seharga Rp 35.000-Rp 45.000. Padahal, kualitas ban dalam itu hampir bisa dipastikan "abal-abal".
Kondisi semacam itu mengundang keprihatinan segelintir warga Ibu Kota yang masih memiliki hati nurani dan kepedulian terhadap nasib sesama. Salah satunya, Abdul Rohim (42). Warga Jalan Pedongkelan RT 10 RW 13, Cengkareng, Jakarta Barat, itu bersama empat temannya secara spontan membentuk Saber Community. Artinya, komunitas sapu bersih ranjau paku.
"Kami tidak sengaja bertemu. Ketemunya di jalan, kok. Kami ngobrol-ngobrol, tanya alamat masing-masing, tukar nomor telepon. Lalu, berangkat dari keprihatinan yang sama akan nasib sesama, terutama para pengendara sepeda motor, kami membentuk Saber Community," kata Rohim kepada Kompas.com, Rabu (2/11/2011).
Ayah empat anak yang sehari-hari berprofesi sebagai sopir di sebuah perusahaan swasta itu mengatakan, komunitas yang dibentuknya itu tidak mempunyai base camp tetap. Karena masing-masing memiliki visi dan misi yang sama, tempat bukan menjadi kendala untuk berbuat. "Kadang di rumah saya, kadang di rumah anggota yang lain," katanya.
Seiring berjalannya waktu, kata Rohim, anggota Saber bertambah lagi menjadi delapan orang. Itu belum termasuk para simpatisan yang jumlahnya mencapai sekitar 20 orang.
Profesi anggota Saber beragam mulai dari sopir, tukang ojek, buruh, hingga karyawan kantoran.
Kiprah Saber Community semakin diperhitungkan setelah profil mereka dimuat di harian Warta Kota beberapa minggu lalu. Apalagi, di artikel tersebut juga dicantumkan alamat dan nomor telepon sehingga semakin banyak pengaduan dari warga yang melaporkan adanya ranjau paku.
Wartawan Warta Kota, kata Rohim, sempat mengingatkan, sebaiknya jangan mencantumkan alamat dan nomor telepon karena menyangkut keselamatan anggota Saber. "Tapi saya bilang tidak apa-apa, saya siap menghadapi segala risiko," katanya.
Komunitas yang dibentuk pada 5 Agustus 2011 itu, kata Rohim, rutin melakukan aksinya pada malam hari bersama-sama sepulang dari bekerja. Rutenya, Daan Mogot, Grogol, Roxy, Cideng, Sesneg, Senen, dan Galur. Pengaduan juga datang dari Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan. Meski demikian, Komunitas Saber, kata Rohim, belum mampu menanganinya karena keterbatasan anggota.
Selain malam hari, mereka juga menyapu ranjau paku pada pagi hari sebelum berangkat kerja. Sementara di pagi hari penyapuan ranjau paku dilakukan sendiri-sendiri.
Peralatan yang digunakan, kata Rohim, sangat sederhana, yaitu menggunakan lempengan magnet yang diikatkan di kayu, kemudian ditarik dengan tali menggunakan sepeda motor.
Sebelum ada gembar-gembor soal ranjau paku, sekali jalan setiap malam mereka bisa mengumpulkan 3-6 kilogram paku dengan berbagai ukuran. "Ternyata masing-masing kawasan beda-beda ukuran pakunya. Untuk Roxy, ukuran pakunya 3-4 sentimeter. Galur 2 cm,  Sesneg 4 cm," katanya.
Rohim mengatakan, paku-paku tersebut kemudian dikumpulkan untuk keperluan dokumentasi. Tentu suka-duka juga mereka alami. Misalnya, saat menjalankan aksinya, ada saja warga yang memberi uang sekadar untuk membeli minuman. Banyak juga yang memberikan simpatinya.
Sementara tak jarang mereka juga menghadapi kenyataan pahit, misalnya menghadapi para pengguna jalan yang tidak sabaran, main selonong, bahkan makian saat mereka menyapu ranjau.
Akan sampai kapankah Komunitas Saber beroperasi? "Selama masih ada ranjau paku, selama itu pula Komunitas Saber eksis," kata Rohim, tegas.
Bahkan, Rohim mengaku pernah dua kali mengalami ancaman dari orang yang tak dikenal. Waktu itu ada dua orang mengendarai sepeda motor, dua-duanya memakai helm. "Tiba-tiba, yang membonceng menendang saya. Saya tantangin sekalian. Yang membonceng sempat turun, tapi kemudian naik lagi lalu kabur," kata pria kelahiran Banten, 14 Agustus 1969 itu.

perbaikan :


no
Kata-kata yang kurang tepat
Kata kata yang sudah diperbaiki
alasan
1
mendidih 
kemarahan  
Mendidih dalam teks diatas itu bisa berartikan kalimat ambigu yang dimana kata mendidih itu biasanya bisa dipakai dalam kata airnya sudah mendidih.maka pada kalimat ini kalimat oerbaikannya adalah kemarahan.
2
abal-abal   
kurang baik
Abal-abal dalam teks diatas memang benar akan tetai akan lebih baik lagi jika di tulis dengan kata kurang baik,maka akan lebih baik penepatan katanya.
3
segelintir   
sedikit
Segelintir dalam teks diatas itu bisa dipakai akan tetapi tidak ada dalam kamus bahasa Indonesia dan kata kata itu kurang baik,dengan itu diganti dengan kata sedikit.
4
 ngobrol-ngobrol 
berbicara
Ngobrol-ngobrol merupakan kalimat yang biasa kita gunakan pada kehidupan sehari-hari dan akan lebih baik lagi jika dalam teks tersebut di tulis dengan kata berbicara
5
base camp  
tempat perkumpulan
Basecamp pada kalimat ini adalah merupakan bahasa inggris yang dimana pada pebahasan ini yang kita pelahjari adalah penulisan sesuai dengan kamus bahasa Indonesia,maka kata ini saya ganti dengan tempat perkumpulan
6
Seiring      
dengan
Seiring merupakan kalimat yang kurang baik dalam teks diatasa dengan itu kalimat yang lebih baik adalah dengan.
7
penyapuan  
pembersihan
Penyapuan merupakan bahasa sehari dari manusia dan jika dimasukan kedalam suatu teks akan lebih baik jika ditulis pembersihan
8
gembar-gembor 
isu
Gembar-gembor merupakan kalimat yang kurang baik penempatan katanya dalam suatu kalimat atau teks dan saya ganti dengan kalimat isu
9
tidak sabaran 
tidak sabar
Kalimat tidak sabaran merupakan kalimat yang kurang baik maka akan saya ganti dengan kalimat tida
10
main selonong 
lewat sembarangan
Kalimat yang kutang baik dalam sebuah teks maka akan saya ganti demngan kalimat lewat sembarangan
11
lalu kabur    
kemudian pergi
Kalimata  yang kurang baik dalam sebuah kalimat maka akan saya ganti dengan kalimat kemudian pergi agar penempatan kata lebih baik