Apa Sajakah Metode Penalaran Itu ?
Bila dilihat dari metode, maka ada 3 komponen pembentuk penalaran yaitu, pernyataan (asersi), keyakinan, dan argumen. Pernyataan merupakan masukan (input) dari penalaran. Argumen merupakan proses dari penalaran, yaitu proses saling menginferensikan pernyataan-pernyataan yang ada. Kemudian, keyakinan bahwa pernyataan konklusi valid adalah keluaran (output) dari penalaran.
Argumen merupakan serangkaian asersi beserta inferensi atau penyimpulan yang terlibat didalamnya, merupakan poin penting dalam penalaran. Argumen ini merupakan bukti rasional akan kebenaran suatu pernyataan. Berarti, argumen berfungsi untuk memelihara, membentuk, atau mengubah keyakinan.
Diatas terlihat bahwa argumen terdiri dari asersi. Asersi adalah penegasan tentang sesuatu hal atau realitas yang dinyatakan dalam bentuk kalimat atau ungkapan. Asersi ini harus dikuantifikasikan untuk membatasi asersi universal/umum menjadi spesifik dan menentukan hubungan inklusi, eksklusi, saling-isi.
Pengkuantifikasian ini adalah: sedikit, banyak, tak semua, beberapa, semua
Penyajian asersi akan lebih baik bila berdasar bentuk daripada makna. Contoh berdasar makna: Semua dosen adalah pendidik. Berdasar makna, orang akan melihat makna asersi daripada bentuknya. Contoh berdasar bentuk: semua A adalah B. Bila berdasar bentuk, A atau B kita ganti dengan apapun, asersi itu akan tetap benar.
Hubungan asersi:
Asersi inklusi: semua A adalah B, tidak semua B adalah A
Asersi ekslusi: tidak satupun A adalah B, tidak satupun B adalah A
Asersi saling isi: Beberapa B adalah A (bila menggunakan diagram venn, akan lebih terlihat bahwa Ada himpunan B dan A, dimana ada potongan antara B dan A)
Bila menggunakan himpunan, maka akan terlihat perbedaan antara bersertifikat akuntan publik dan akuntan publik bersertifikat. Asersi pertama menunjukkan bahwa ada himpunan orang-orang bersertifikat, salah satunya adalah akuntan publik (himpunan bersertifikat dokter, bersertifikat dosen, bersertifikat guru, bersertifikat akuntan publik). Asersi kedua berarti ada himpunan akuntan (akuntan, akuntan publik, akuntan pajak), dan dalam akuntan publik, ada akuntan publik bersertifikat dan akuntan publik tidak bersertifikat. Disini terlihat bahwa beda asersi, maknanya bisa berbeda.
Ada beberapa jenis asersi, yaitu asumsi, hipotesis, dan pernyataan fakta. Asumsi adalah asersi yang kebenarannya tidak diketahui, tetapi kita yakini benar. Hipotesis adalah asersi yang kebenarannya belum teruji. Pernyataan adalah fakta, adalah asersi yang kebenarannya jelas diketahui. Fungsi asersi ini adalah untuk pernyataan premis atau konklusi.
Keyakinan adalah kebersediaan untuk menerima bahwa suatu asersi adalah benar tanpa memperhatikan apakah argumen valid atau tidak atau apakah asersi tersebut benar atau tidak.
Properitas keyakinan terdiri dari:
•Keadabenaran: suatu keyakinan ‘proper’ bila ada kebenarannya
•Bukan pendapat: suatu keyakinan harus bukan merupakan pendapat seorang (paling tidak pendapat seorang yang sudah disetujui bersama-sama)
•Bertingkat: ada tingkatan keyakinan (tidak yakin-yakin sekali)
•Berbias: keyakinan bisa berbeda-beda tiap orang, dipengaruhi berbagai hal (contoh, keyakinan bahwa ajaran suatu agama paling benar)
•Bermuatan nilai: keyakinan dilekati nilai-nilai (etika, moral, agama)
•Berkekuatan: kekuatan keyakinan orang.
•Veridikal: kesesuaian keyakinan dengan kenyataan.
•Berketertempaan: keyakinan harus tidak mudah untuk diubah.
Argumen terdiri dari Argumen deduktif, dan nondeduktif (induktif, analogi, sebab akibat).
Argumen deduktif adalah argumen yang simpulannya diturunkan dari serangkaian asersi umum yang disepakati atau dianggap benar (disebut premis baik major maupun minor). Pada umumnya berstruktur silogisma sehinga disebut argumen logis (logical argument).
Contoh: Semua binatang menyusui berparu-paru. Kucing adalah binatang menyusui. Kesimpulannya, kucing berparu-paru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar