Sabtu, 07 April 2012

Media Jejaring Sosial Mengakibatkan Dampak Sosial


Belakangan ini marak sekali kasus kejahatan yang diawali dari jejaring social, mulai dari penculika anak,pemerkosaan sampai berbagai modus kejahatan lainnya.
Komisi Nasional Perlindungan Anak telah mendapatkan 72 laporan terkait kasus anak dan remaja yang menjadi korban kejahatan lewat situs jejaring Facebook sepanjang Januari hingga Februari 2012

"Untuk penculikan anak, kami mencatat ada tujuh kasus yang dilaporkan," kata Sekjen Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait dalam seminar internet sehat 'Antisipasi Penyalahgunaan Situs Jejaring sosial'

Angka laporan soal kasus kejahatan anak di Facebook yang diterima Komnas Anak mungkin hanya menggambarkan sebagian kecil saja. Angka sebenarnya mungkin bisa lebih besar lagi.

Menurut Arist, laporan tersebut menunjukkan modus-modus yang berawal dari Facebook. Tak hanya perdagangan anak, tapi anak juga bisa menjadi korban pemerkosaan

Belajar dari kasus ini, Arist menilai, pesatnya kemajuan teknologi harus dipelajari dengan baik untuk mengantisipasi kejahatan lewat internet. Di situ, orang tua punya peranan penting untuk mengantisipasi.

"Orang tua harus mengubah pendekatan dari disiplin otoriter menjadi pendekatan personal kekeluargaan," kata dia.

Menurutnya, ada beberapa benteng yang dapat menangkal bahaya Facebook. Keluarga, lingkungan sosial, dan terakhir negara. Dalam keluarga, seorang ibu memegang peranan penting.

"Kalau anak tak mau lagi curhat ke keluarga dan lebih memilih curhat ke facebook, itu artinya kita dalam bahaya," tandas Arist.
Oleh karena itu sebagai orang tua seharusnya lebih waspada jika anaknya hobby bermain jejaring social karena dapat mengurangi segiatan bersosialisasi mereka terhadap lingkungan sekitar dan anak tersebut menjadi lebih suka memiliki teman yang berasal dari dunia maya atau jejaring social ketimbang berteman dengan orang sekitar.Ini memberikan dampak sangat buruk untuk perkembangan mentalnya karena anak tersebut akan menjadi anak yang memiliki kepribadian tertutup dan anak yang memiliki kepribadian tertutup sangat mudah sekali menjadi incaran para pelaku criminal,karena anak tersebut lebih cenderung mengambil keputusan dan membuat kesimpulan sendiri tanpa berdiskusi dengan orangt tua

Sumber:http://inet.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar